Rabu, 04 Agustus 2010

Pemetaan Swadaya PLPBK

Pemetaan Swadaya PLPBK



Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi dan potensi yang dimilliki sehingga hasil dari identifikasi masalah dan potensi yang dimiliki, masyarakat dapat menentukan sendiri kebutuhan nyata (riil) untuk menanggulangi berbagai persoalan tersebut utamanya kemiskinan, dengan berbasis pada kekayaan informasi kualitatif yang bersifat lokal.

Dalam hal ini, semua penggalian informasi, analisa dan rumusan masalah dilakukan oleh masyarakat atau ”orang dalam”. Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan hanya mengarahkan, membimbing, dan membantu merumuskan hasil, serta Fasilitator ”orang luar” hanya memfasilitasi proses, bahkan jika memungkinkan fasilitasi juga dilakukan relawan yang merupakan unsurnya masyarakat.

Kegiatan Pemetaan Swadaya dalam PLPBK selain sebagai pembelajaran dalam menggali persoalan atau menggali potensi dan masalah yang ada dilingkungan wilayah dan kawasan desa, sehingga dapat menjadi dukungan untuk pengerjaan produk perencanaan tata ruang, juga mempunyai tujuan agar :

Masyarakat belajar memahami masalah-masalah kemiskinan dan potensi, baik sumberdaya manusia maupun kemampuan ekonomis, serta kemungkinan perkembangannya secara utuh;
Masyarakat belajar menyusun gambaran kondisi masyarakat dan wilayahnya saat ini serta gambaran yang diharapkan;
Masyarakat belajar melihat peluang untuk dapat menggali potensi dari masyarakat sendiri dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan dan kemiskinan dalam kelurahan/desa-nya;
Masyarakat belajar untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya daripada tergantung pada bantuan atau sumber daya dari luar.

Pada dasarnya kegiatan PLPBK selalu menerapkan pendekatan humanis, kritis dan prinsip dialogis salah satu contohnya adalah FGD ( Focus Group Discussion ). Selain FGD metode yang digunakan adalah dengan cara berembug bersama Pembelajaran Orang Dewasa ( POD ) dan dengan wawancara secara langsung dan pendekatan alamiah ke tempat sasaran, juga dengan memperhatikan kebiasaan pola perilaku masyarakat.

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pemetaan Swadaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah masyarakat mampu mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di wilayahnya, dengan demikian masyarakat dapat melihat gambaran kondisi permasalahan dan potensi wilayahnya secara keseluruhan.

6 komentar:

GO-Blog-E eMyoU on 17 Agustus 2010 pukul 06.27 mengatakan...

apakah proses PS bisa berjalan sesuai dengan apa yang dituliskan di atas ? Sejauh mana intervensi faskel dan TAPP dalam PS tersebut ?

SEOnesia on 26 Agustus 2010 pukul 07.39 mengatakan...

Salam Sukses

PLPBK Jepara on 30 Agustus 2010 pukul 04.23 mengatakan...

@njagong: Apabila semua unsur masyarakat bisa berpartisipasi sesuai dengan tupoksi masyarakat Insya Allah bisa.
Dalam hal ini faskel dan TAPP mendampingi masyarakat dari pembekalan (pelatihan) hingga lokakarya

@SEOnesia: Salam sukses juga

Pencerah on 14 Oktober 2010 pukul 08.50 mengatakan...

PSnya selesai berapa lama yach?


----------------------------------
Tahukah anda tentang Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia ?

asih on 26 Juni 2013 pukul 01.35 mengatakan...

Brp lama bs selesai

asih on 26 Juni 2013 pukul 01.35 mengatakan...

Brp lama bs selesai

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar maupun masukan untuk artikel ini

 

PLPBK Kabupaten Jepara Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template