Senin, 30 Agustus 2010

TIPP BKM Legolilo Petekeyan Gelar Review Perencanaan

TIPP BKM Legolilo Petekeyan
Gelar Review Perencanaan



Bertempat di MTs. – MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Jawa Tengah TIPP ( Tim Inti Perencanaan Partisipatif) BKM Lego Lilo Petekayan Tahunan Jepara menggelar acara Review Perencanaan Daerah. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25 s.d 26 Agustus 2010 tersebut diikuti 100 peserta terdiri dari TIPP, Brigade eNDe, relawan yang dibentuk untuk mengawal dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan ND (Neigboorhood development) dan warga masyarakat.

Kegiatan yang dikemas dengan acara buka bersama tersebut menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai instansi antara lain BAPPEDA, DPTRK, Dinas Pariwisata dan Budaya, DPU ESDM, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PLN dan Telkom, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPN dan Dinas Pertanian dan Perikanan.

Menurut Drs. H. Nur Khandir koordinator TIPP, Kegiatan Review Perencanaan daerah merupakan kegiatan lanjuta dari serangkaian kegiatan PLPBK (Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas) dengan tujuan menyerap informasi dan mengkaji ulang berbagai kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan Desa sehingga ada sinkronisasi antara kepentingan desa dengan kebijakan Pemerintah Daerah. Secara khusus kegiatan ini dapat menjadi entry point ND BKM Lego Lilo Petekeyan Tahunan Jepara untuk membuka akses lebih luas dengan instansi-instansi di atas. Sehingga kegiatan ND yang telah memasuki tahap akhir perencanaan segera dapat diselesaikanuntuk memasuki tahap selanjutnya yaitu marketing.

Kegaiata Review ini terbagi menjadi beberapa Kelompok Kerja yaitu Kelompok Tata Ruang, Kelompok Prasaran Wilayah, dan Kelompokm Ekonomi.

Pelaksanaan Review Perencanaan Daerah di Petekeyan Tahunan Jepara dismbut secara antusias oleh berbagai elemen masyarakat. Tampak hadir Petinggi Petekeyan, Ketua LKMD, BPD, dan Organisasi Pemuda yang turut mendukung kegiatan tersebut.

Dengan kegiatan ini diharapkan ada sinergitas, dan sinkronisasi antara kepentingan desa dan kebijakan Pemerintah Daerah sehingga Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas ( PLPBK) yang dilaksanakan di 8 Desa penerima ND di Kabupaten Jepara dapat berjalan dengan sukses. Dengan kegiatan ini juga diharapkan ada perbaikan-perbaikan kebijakan Pemerintah Daerah berkaitan dengan Desa yang belum maksimal. Demikian berbagai kelemahan- kelemahan yang selama ini dihadai dapat segera diatas, semoga.

Subekhan, S.Ag.
(www.ndpetekeyan.com)
Continue Reading...

Rabu, 04 Agustus 2010

Pemetaan Swadaya PLPBK

Pemetaan Swadaya PLPBK



Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi dan potensi yang dimilliki sehingga hasil dari identifikasi masalah dan potensi yang dimiliki, masyarakat dapat menentukan sendiri kebutuhan nyata (riil) untuk menanggulangi berbagai persoalan tersebut utamanya kemiskinan, dengan berbasis pada kekayaan informasi kualitatif yang bersifat lokal.

Dalam hal ini, semua penggalian informasi, analisa dan rumusan masalah dilakukan oleh masyarakat atau ”orang dalam”. Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan hanya mengarahkan, membimbing, dan membantu merumuskan hasil, serta Fasilitator ”orang luar” hanya memfasilitasi proses, bahkan jika memungkinkan fasilitasi juga dilakukan relawan yang merupakan unsurnya masyarakat.

Kegiatan Pemetaan Swadaya dalam PLPBK selain sebagai pembelajaran dalam menggali persoalan atau menggali potensi dan masalah yang ada dilingkungan wilayah dan kawasan desa, sehingga dapat menjadi dukungan untuk pengerjaan produk perencanaan tata ruang, juga mempunyai tujuan agar :

Masyarakat belajar memahami masalah-masalah kemiskinan dan potensi, baik sumberdaya manusia maupun kemampuan ekonomis, serta kemungkinan perkembangannya secara utuh;
Masyarakat belajar menyusun gambaran kondisi masyarakat dan wilayahnya saat ini serta gambaran yang diharapkan;
Masyarakat belajar melihat peluang untuk dapat menggali potensi dari masyarakat sendiri dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan dan kemiskinan dalam kelurahan/desa-nya;
Masyarakat belajar untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya daripada tergantung pada bantuan atau sumber daya dari luar.

Pada dasarnya kegiatan PLPBK selalu menerapkan pendekatan humanis, kritis dan prinsip dialogis salah satu contohnya adalah FGD ( Focus Group Discussion ). Selain FGD metode yang digunakan adalah dengan cara berembug bersama Pembelajaran Orang Dewasa ( POD ) dan dengan wawancara secara langsung dan pendekatan alamiah ke tempat sasaran, juga dengan memperhatikan kebiasaan pola perilaku masyarakat.

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pemetaan Swadaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah masyarakat mampu mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di wilayahnya, dengan demikian masyarakat dapat melihat gambaran kondisi permasalahan dan potensi wilayahnya secara keseluruhan.

Continue Reading...
 

PLPBK Kabupaten Jepara Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template