Selasa, 27 April 2010

Daftar Sementara Pelamar TAPP Kab Jepara

Daftar Sementara Pelamar TAPP Kab Jepara


Sampai dengan hari Jum'at 30 April 2010, jumlah pelamar Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif (TAPP) PLPBK Kabupaten Jepara berjumlah 42 orang. Adapun tabel pelamar untuk masing-masing desa adalah sebagai berikut:


Demikian daftar sementara ini kami susun agar bisa dijadikan sebagai informasi bagi para pendaftar


Terima Kasih

ttd
Tim Seleksi TAPP PLP-BK Kabupaten Jepara
Continue Reading...

Senin, 19 April 2010

Lowongan Tenaga Ahli Perenc Partisipatif

LOWONGAN
TENAGA AHLI PERENCANAAN PARTISIPATIF (TAPP)
PLP-BK Kabupaten Jepara



Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasik Komunitas (PLP-BK) Kabupaten Jepara membutuhkan 8 orang Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif (TAPP) untuk mendampingan masyarakat di 8 desa penerima PLP-BK dengan gaji Rp. 25 juta selama 6 bulan.

Persyaratan:
1. Sarjana S1 Planologi/Arsitektur (diutamakan S2)
2. Berpengalaman dalam proyek perencanaan permukiman kota atau perencanaan tata ruang kota atau RTBL minimal > 1 tahun
3. Berpengalaman dalam proyek perencanaan/perancangan (pembangunan kawasan) dengan pendekatan partisipatif minimal > 1 tahun
4. Memiliki kemampuan berkoordinasi dan komunikatif
5. Memiliki kretivitas dan inovasi di bidang perencanaan permukiman dan pembangunan
6. Bersedia tinggal di lokasi pendampingan
7. Diutamakan menguasai Auto Cad/ 3D Max

Untuk mendampingi :
1. Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara
2. Desa Petekeyan Kecamatan Tahunan
3. Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo
4. Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo
5. Desa Suwawal Timur Kecamatan Pakis Aji
6. Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji
7. Desa Banyuputih Kecamatan Kalinyamatan
8. Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan

Lamaran ditujukan kepada:
"Tim Seleksi TAPP PLP-BK Kabupaten Jepara"
dengan alamat:
1. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab Jepara
Jl Pattimura No. 4 Jepara 59416

atau

2. PNPM Mandiri Perkotaan
Koordinator Kabupaten Jepara
Jl AR Hakim 61 Jepara 59417

3. email: ndjepara@gmail.com

Berkas Lamaran:
1. Surat Lamaran
2. CV
3. Pas foto 4 lembar ukuran 3 x 4
4. Foto Copy KTP
5. Foto copy Ijazah dan Transkip Nilai
6. Sertifikat/Surat referensi kerja

Perhatian :
1. Berkas Lamaran harus sudah diterima oleh Tim Seleksi TAPP PLP-BK
Kab. Jepara paling lambat tanggal 30 April 2010
2. Dalam surat lamaran harus dicantumkan pilihan lokasi dampingan
3. Cantumkan alamat dan no HP secara jelas
4. Pelamar yang lulus seleksi administrasi akan dihubungi kemudian
oleh Tim Seleksi TAPP untuk mengikuti seleksi selanjutnya.
4. Berkas lamaran dapat dikirimkan lewat pos atau dapat diantar langsung ke alamat di atas.
5. Keputusan Tim Seleksi TAPP dalam perekrutan ini tidak bisa diganggu gugat.

Terima Kasih

ttd
Tim Seleksi TAPP PLP-BK Kabupaten Jepara

nb:
Informasi:
Eka : 081575118859
Bandriyo: 081325491259
Sekretariat BKM Lokasi Penerima PLP-BK
Continue Reading...

Profil 8 Desa Penerima PLPBK

PROFIL SINGKAT 8 DESA PENERIMA PLPBK



Desa Karanggondang
Desa Karanggondang merupakan salah satu desa pesisir yang berada di Kecamatan Mlonggo yang terdiri dari 15 dusun, 9 RW dan 58 RT. Jumlah Penduduk Desa Karanggondang pada tahun 2009 adalah 16 159 jiwa yang terdiri dari 7.836 pria dan 8.323 wanita. Pola aktivitas kawasan didominasi oleh kegiatan industri mebel, pemanfaatan sumberdaya kelautan, serta pertanian dan perkebunan.

Desa Suwawal
Desa Suwawal terletak di jalur utama yang menghubungkan Jepara-Tayu dengan jumlah penduduk 9.487 jiwa yang terdiri dari 4 dusun, 4 RW dan 38 RT. Karena letaknya yang cukup strategis, maka struktur perekonomian Desa Suwawal didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa, industri mebel, perikanan laut dan pertanian.


Desa Suwawal Timur
Desa Suwawal Timur adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Pakis Aji. Desa Suwawal timur terdiri dari 7 dusun 4 RW dan 27 RT. Jumlah penduduk Desa suwawal timur adalah 5.867 jiwa. Kegiatan perekonimian yang uta di desa tersebut antara lain industri mebel, perkebunan, pertanian dan peternakan.

Desa Plajan
Desa Plajan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pakis Aji Kab. Jepara dengan topografi berbukit-bukit karena terletak di daerah pegunungan. Dengan jumlah penduduk sebesar 7.380 jiwa (3.681 pria dan 3.699 wanita), struktur perekonomiannya di dominasi oleh kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan serta industri mebel. Desa Plajan secara administratif terdiri dari 9 RW dan 58 RT

Kelurahan Demaan
Kelurahan Demaan yang terletak di Kecamatan Jepara merupakan salah satu kawasan pesisir yang berada di perkotaan. Struktur perekonomian masyarakatnya didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa, pemanfaatan hasil kelautan serta industri mebel. Kelurahan Demaan memiliki jumlah penduduk sebesar 4.926 jiwa yang terdiri 2.447 pria dan 2.549 wanita dengan Pekerjaan dan Mata pencaharian utama sebagai buruh industri dan pegawai. Kelurahan Demaan memiliki luas wilayah 59,914 ha yang terbagi menjadi 7 RW dan 23 RT.

Desa Petekeyan
Desa Petekeyan termasuk salah satu desa yang berada di Kecamatan Tahunan. Struktur perekonomian masyarakatnya didominasi oleh kegiatan industri mebel, perdagangan dan jasa, pertanian dan perkebunan. Posisi Desa Petekeyan cukup strategis karena terletak di daerah perkotaan serta dilewati jalan alternatif Jepara-Kalinyamatan

Desa Batukali
Desa Batukali merupakan salah satu desa di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan 2 .Km, dan ke Ibu Kota Kabupaten 18 Km, dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 45 menit. Secara Administratif wilayah Desa Batukali terdiri dari 15. RT, dan 04 RW, meliputi 2 Wilayah yang meliputi Kamituwo I dengan 2 RW dan 8 RT bagian Timur dan Kamituwo II meliputi 2 RW dan 7 RT bagian Barat. Luas wilayah daratan Desa Batukali adalah 332,315 Ha dengan peruntukan lahan yang dominan berupa sawah. Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, berjumlah 1738 jiwa tahun 2006 .meningkat menjadi 1757 jiwa di tahun 2007, 1776 jiwa pada tahun 2008 dan1811 di tahun 2009. Struktur perekonomian masyarakatnya didominasi oleh kegiatan pertanian beserta kegiatan pendukung pertanian.

Desa Banyuputih
Desa Banyuputih merupakan satu dari dua belas desa di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, dengan luas wilayah 2.54 Km² dan terbagi menjadi 20 RT dan 5 RW dan meliputi 2 dukuh. Pola penggunaan lahan Desa Banyuputih didominasi oleh lahan persawahan dan tegalan/kebun. Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, berjumlah 4.903 jiwa tahun 2006 .meningkat menjadi 4.975 jiwa di tahun 2007 dan 5.050 jiwa pada tahun 2008. Secara umum kondisi perekonomian desa Banyuputih di topang oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh, PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, buruh bangunan/tukang, petemak.

Continue Reading...

Senin, 12 April 2010

Rp 42 Miliar untuk Kemasyarakatan

Rp 42 Miliar untuk Kemasyarakatan

  • Gubernur Launching PLP-BK
Suara Merdeka 12 April 2010

JEPARA - Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) yang dicanangkan Gubernur Bibit Waluyo meliputi 18 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dengan menggelontorkan dana untuk program tersebut sebesar Rp 42 miliar yang dilaunching di Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Minggu (11/4).

Nominal itu dari bantuan langsung masyarakat (BLM) sebesar Rp 34,4 miliar yang akan disalurkan ke 157 desa di 18 kabupaten/kota dan bantuan kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara sebesar Rp 7,6 miliar.

Bibit mengemukakan, bantuan BLM diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum sedangkan untuk bantuan masyarakat dan Pemkab Jepara dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Rp 4,69 miliar dari 12 satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) ditambah Anggaran Pendapatan dan belanja Nasional (APBN)/Dekonsentrasi Rp 2,7 miliar dari lima SKPD.

Selain itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa 150 paket sembako, 100 paket seragam sekolah, dan 100 paket tas dan alat tulis sekolah, serta secara simbolis memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jepara untuk dua orang masing-masing Rp 10 juta dari yang disalurkan Rp 28,15 miliar untuk 7.053 orang.

Program lain yang juga diberikan adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Bank Nasional Indonesia (BNI) Cabang Jepara secara simbolis diberikan kepada dua orang sebesar Rp 15 juta dari yang disalurkan Rp 1,88 miliar.

"Program yang dicanangkan Pemprov ini sejalan dengan program Bali Ndesa Mbangun Ndesa yang sudah saya canangkan selama ini khususnya untuk pembangunan di Jawa Tengah. Saya yakin, program ini berjalan dengan baik termasuk juga pelaksanaannya," tegas Bibit.

Sumur Bor

Dalam kunjungannya ke Desa Plajan bersama rombongan pencinta Jeep, Gubernur juga meresmikan pembangunan sumur bor Tirto Agung dan Tirto Aji yang berada satu lokasi dengan TK Satu Atap dan SD Negeri 4 Plajan.

Bibit mengemukakan, Jawa Tengah termasuk terbaik se-Indonesia dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dalam hal Usaha Perekonomian Kecil (UPK), salah satunya dengan terbaik dalam permberdayaan hutan.(J4-69)
Continue Reading...

Pentingnya Lingkungan Berbasis Komunitas

Pentingnya Lingkungan Berbasis Komunitas

  • Hari Ini Launching PLP-BK di Jepara

DILANDASI cita-cita menuju masyarakat sejahtera, Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) memang sangat diperlukan. PLP-BK adalah serangkaian proses perencanaan jangka menengah yang dilakukan masyarakat dalam rangka membangun tatanan kehidupan dan lingkungan fisik yang sehat, tertib dan lestari. Rencananya Minggu (11/4) ini Gubernur Bibit Waluyo akan launching program tersebut di Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji, Jepara.

PLP-BK menggunakan prinsip solidaritas (tangung renteng), keterbukaan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi, kesepakatan aturan main, kreatif, inovatif, mengutamakan membangun kapasitas lokal, mengepankan kemitran dan kolaborasi serta menggunakan sumber daya eksternal secara arif.

Pendekatannya dengan cara pemberdayaan berbasis nilai dalam rangka perubahan perilaku masyarakat, pendekatan pembangunan bertumpu pada manajemen komunitas, dan pendekatan pembangunan bertumpu pada inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship).

Untuk mendukung pelaksanaan PLP-BK, maka komponen proyek secara umum dibagi menjadi dua, yakni dukungan pendampingan kepada masyarakat, pemerintah dan para pemangku kepentingan setempat, serta penyediaan dana bantuan langsung masyarakat (BLM) khusus untuk masyarakat.

BLM diberikan sebagai stimulan bagi masyarakat untuk praktik menerapkan apa yang sudah mereka rencanakan dan sepakati dalam pembangunan permukiman. Mereka belajar melalui praktik membangun.

BLM hanya boleh dipakai untuk membiayai kegiatan yang langsung terkait dengan pembangunan/penataan kembali lingkungan permukiman. BLM dibagi menjadi tiga, BLM Perencanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), BLM Pemasaran Sosial dan BLM Kegiatan Fisik.

BLM Perencanaan RTBL dialokasikan untuk membiayai kegiatan dalam rangka menyusun rencana pembangunan/penataan lingkungan permukiman.
Program ini senilai Rp 200 juta. BLM Pemasaran Sosial dialokasikan untuk membiayai kegiatan pemasaran sosialisasi ke berbagai pihak terkait penggalangan sumber dana dan sumber daya yang dibutuhkan.

Tersedia Rp 300 juta untuk pembangunan fisik.
BLM Kegiatan Fisik dialokasikan untuk membiayai sebagian pembangunan fisik sebagai media belajar nyata. Program ini senilai Rp 300 juta.
Bantuan Teknik ”Pemkab atau Pemkot dan pelaku lokal lainnya diwajibkan memberikan bantuan dalam bentuk teknik,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Jateng Ir HM Tamzil MT.
Yang menjadi sasaran PLP-BK adalah Kota/Kabupaten yang telah melaksanakan program paket atau program replikasi dan atau chanelling program.

Kelurahan yang bisa diusulkan menjadi lokasi sasaran adalah yang memiliki BKM Berdaya menuju mandiri atau BKM Mandiri. Diutamakan yang telah melaksanakan kegiatan dengan program paket dan kemitraan dengan pihak lain.

Kalau semua kriteria itu terpenuhi, dilanjutkan dengan langkah-langkah kegiatan yang terdiri atas tahap persiapan, tahap perencanaan partisipatif, tahap pemasaran sosial RTBL berbasis komunitas dan tahap pelaksanan kegiatan mandiri.

Tamzil menjelaskan dalam periode 2008-2010 PLP-BK telah dilaksanakan di Kabupaten Semarang, Kendal, Grobogan, Pati, Jepara, Blora, Wonogiri, Kabupaten Magelang, Kebumen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Kota Pekalongan, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Pekalongan dan Batang. (Hermanto-29/Suaramerdeka 10 April 2010)
Continue Reading...

Jumat, 09 April 2010

Profil Desa Batukali

DESA BATUKALI
KEC KALINYAMATAN KAB. JEPARA



Desa Batukali. Desa Batukali merupakan salah satu desa di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, berada di sebelah selatan Ibu kota Kabupaten dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan 2 .Km, dan ke Ibu Kota Kabupaten 18 Km. Desa ini berbatasan dengan Desa Gerdu di sebelah barat, disebelah utara berbatasan dengan Desa Sendang, sebelah selatan dengan Desa Ujung pandang dan di sebelah timur dengan Desa Mayargading
Secara Administratif wilayah Desa Batukali terdiri dari 15. RT, dan 04 RW, meliputi 2 Wilayah yang meliputi Kamituwo I dengan 2 RW dan 8 RT bagian Timur dan Kamituwo II meliputi 2 RW dan 7 RT bagian Barat.

Secara Topografi, Desa Batukali merupakan dataran rendah dari 9 -17 m’ DPL dengan kedalaman air tanah rata-rata 5 - 15 m’ dari Permukaan Tanah.
Luas wilayah daratan Desa Batukali adalah 332,315 Ha dengan luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.




Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, penduduk yang tercatat berjumlah 1738 jiwa tahun 2006 .meningkat menjadi 1757 jiwa di tahun 2007, 1776 jiwa pada tahun 2008 dan1811 di tahun 2009. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin Laki-laki, berjumlah 828 jiwa di tahun 2006 meningkat menjadi 830 jiwa di tahun 2007, 933 jiwa pada tahun tahun 2008 sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 933 jiwa. Ditahun 2007 meningkat menjadi 927 jiwa ; 933 jiwa pada tahun 2008 dan Tahun 2009 laki-laki 858 jiwa perempuan 948 jiwa.


PROFIL BKM DATUK PUTRA MANDIRI

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Datuk Putra Mandiri Desa Batukali dibentuk pertama kali melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 14 November 2007 yang dihadiri oleh tokoh Masyarakat Pemerintahan Desa Rt Rw.dan terpilih 13 anggota BKM dengan Satu orang Koordinator untuk masa bhakti 2007 2009 dan di Akta Notariskan di Notaris RAGIL ALFIAH, SH.dengan Akta Notaris No 60 pada tanggal 28 November 2007.Setelah melaksanakan RWT dan Pemilu pada tanggal 22 bulan Desember 2009

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli

Proses Transparansi dan Akuntabilitas di dalam pengelolaan Bantuan Langsung Masyarakat di tubuh BKM Datuk Putra Mandiri sangat di kedepankan dengan mengumumkan Cash Flow Pembukuan BKM di tempat Strategis agar masyarakat bisa melihat secara langsung.dan mellakukan control dan pada tanggal 22 Juli 2009 telah dilakukan Audit oleh Auditor Independen dan dinyatakan Baik. Hasil Audit juga di bacakan dalam Rembug Warga Tahunan sebagai bentuk laporan Pertanggung jawaban Kinerja dan pelaksanaan amanahPJM Pronangkis kepada Masyarakat yang di laksanakan pada tanggal 22 Desember 2009.

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa memang seharusnya juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Namun saat sekarang BKM Datuk Putra Mandiri Desa Batukali di dalam melaksanakan Chanelling hanya sebatas dengan Kelompok Peduli di tingkat Desa saja.namun kedepan ini harus lebih di tingkatkan agar BKM Datuk Putrra Mandiri Desa Batukali Mampu Bekerjasama dengan Dinas atau Instansi Pemerintah dan swasta yang peduli terhadap Masalah –masalah kemiskinan.
(tim3 @plpbk-jpr/eka)

Continue Reading...

Kamis, 08 April 2010

Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas

Penataan lingkungan permukiman Berbasis Komunitas
(Neighbourhood Development)


PLP-BK pada dasarnya adalah peningkatan (intervensi lanjutan) dari P2KP/PNPM MP sehingga beberapa prinsip dasar yang digunakan di PNPM MP seperti demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabel dan desentralisasi, dsb juga menjadi prinsip dasar PLP-BK.

PLP-BK merupakan penataan lingkungan permukiman (komunitas dan lingkungan huniannya secara terpadu) untuk menciptakan tatanan kehidupan dan hunian yang tertata selaras, sehat, produktif, berjatidiri, dan berkelanjutan. Fokus utama PLP-BK adalah pada penguatan dan pengembangan sosial kapital melalui pengokohan nilai-nilai universal dan kearifan lokal (perilaku), penguatan pelayanan masyarakat di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial (community services), serta dengan membuka ruang kreativitas dan inovasi di masyarakat untuk menciptakan sumberdaya pembangunan permukiman mereka (Community Entrepreneurship).

Ciri utama Neighborhood Development adalah Community Based Management, yakni : Penanganan persoalan permukiman melalui perencanaan, pelaksanaan serta pengelolaan hasil-hasil pembangunannya yang dipelihara / dikelola oleh masyarakat setempat, dengan prinsip “Good Governance”.


Tujuan PLP-BK

Secara umum, Penataan lingkungan permukiman berbasis Komunitas bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, produktif, berjatidiri dan berkelanjutan.

Sedangkan secara khusus, tujuan Program Neighbourhood Development adalah:

1. Mewujudkan perilaku Masyarakat yang hidup sehat, bersih, dan tertib pembangunan serta terencana secara terpadu
2. Mewujudkan masyarakat yang Kreatif dan Inovatif (Community Interpreneurship) dalam Perencanaan, Pembangunan, dan Pengelolaan hasil-hasilnya
3. Mewujudkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) bersama Unit-Unit Pelayanan (UP-UP) yang mampu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan secara mandiri sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat (Community Management);

Prinsip dan Pendekatan

Prinsip dan pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan PLP-BK antara lain:

a. Prinsip-Prinsip
§ Kesepakatan aturan main;
Semua keputusan dan pelaksanaan pengembangan permukiman di wilayahnya harus didasarkan atas aturan main yang disepakati bersama

§ Kreatif
Masyarakat kreatif mengoptimalkan asset dan kondisi permukimannya sebagai potensi lokal yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk melaksanakan penataan lingkungan permukiman di wilayahnya

§ Inovatif
Masyarakat inovatif dalam menetapkan jenis-jenis kegiatan atau program yang tidak hanya sekedar mengelola sumber daya yang ada, namun justru lebih bersifat menggali, mencari hingga menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program yang disepakati masyarakat

§ Mengutamakan membangun kapasitas lokal;
Prinsip ini sudah harus ada dibenak semua pelaku bahwa kunci keberlanjutan pembangunan (sustainable development) adalah berorientasi untuk membangun kapasitas masyarakat sendiri

§ Mengutamakan Kemitraan;
Penataan lingkungan permukiman oleh masyarakat terkait dengan berbagai pihak, misalnya pemda dalam hal regulasi dan peraturan. Oleh karena itu, perlu senantiasa berupaya menjalin kemitraan sinergis dengan berbagai pihak terkait, baik pemda maupun kelompok peduli setempat.

§ Menggunakan sumber daya eksternal secara arif;
Sumberdaya ekternal harus disadari sebagai stimulan/pelengkap dari sumber daya sendiri, sehingga harus digunakan secara efektif dan efisien

Continue Reading...
 

PLPBK Kabupaten Jepara Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template