Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang
teintegrasi dengan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 ini akan memperluas
pelaksanaannya ke 237 kelurahan. Sejak digulirkan Direktorat Jenderal
Cipta Karya pada tahun 2008 dengan nama Neighborhood Development
(ND), hingga 2011 ini PLPBK sudah diimplementasikan di 276 kelurahan
yang tersebar di 64 kabupaten/kota. Masing-masing kelurahan mendapatkan
Bantuan Langsung Masyarakat sebesar Rp 1 miliar dengan tetap menggunakan
pendekatan tridaya.
Demikian
diungkapkan Direktur Jenderal Cipta Karya yang sambutannya dibacakan
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Guratno Hartono pada
Sosialisasi Kegiatan PLPBK – PNPM Mandiri Perkotaan di Bandung (18/10).
Acara juga menghadirkan Deputi Kementerian Koordinator Kesejahteran
Rakyat Bidang Penanggulangan Kemiskinan Sujana Royat sebagai keynote
speecher, dan Bupati Kendal Jawa Tengah Widya Kandi Susanti. Sosialisasi
ini diikuti oleh unsur kementerian/lembaga, pemerintah provinsi (Dinas
Pekerjaan Umum, Bappeda, Satker PBL, tim seleksi PLPBK), konsultan,
perguruan tinggi, LSM, dan lembaga donor.
“PLPBK
untuk menangani wilayah khusus, yaitu padat penduduk, konsentrasi KK
miskin tinggi, kumuh, dan kinerja BKM yang berdaya. Karena itu lokasi
yang akan diusulkan menjadi prioritas Pemda untuk segera ditangani,”
kata Guratno.
Ia menjelaskan, hingga saat ini PNPM Mandiri Perkotaan telah memberdayakan 10.900 kelurahan yang belum pashed out. Dari jumlah itu, 18 BKM telah menjadi pilot project program PLPBK, sebelum akhirnya menjadi 267 kelurahan (sampai tahun 2011) dan ditambah lagi 237 kelurahan pada tahun depan.
“Besaran
BLM sebanyak Rp 1 miliar per kelurahan dialokasikan untuk penataan
lingkungan fisik sebesar Rp 700 juta, sisanya untuk kegiatan ekonomi,
sosial, dan proses perencanaan. Dana ini hanya bisa diberikan kepada
BKM terpilih dengan kriteria seperti berdaya, mandiri, laporan keuangan
baik, dan syarat lainnya,” kata Guratno.
Pada
kesempatan yang sama, Sujana Royat mengatakan tahun 2010-2012 adalah
fase kemandirian PNPM Mandiri, yakni menitikberatkan kemitraan antara
masyarakat dengan pemerintah daerah. Kemandirian masyarakat ini diukur
dengan meningkatnya kepercayaan lembaga keuangan formal kepada BKM, dan
meningkatnya kemampuan mengelola pendanaan yang dipercayakan.
“Tahun
2014 adalah akhir dari program PNPM. Waspadalah terhadap aksi politisasi
PNPM karena kami akan memberikan sanksi tegas,” tegas Sujana.
The Power of Dream
Prinsip luhur pemberdayaan masyarakat seperti yang diuraikan Sujana Royat, yaitu kekuatan mimpi (the power of dream) dan kekuatan memberi daripada meminta (the power to give) rupanya mengilhami warga kelurahan Sadang Serang Kecamatan Comblong Kota Bandung yang menjadi pilot project
pertama program PLPBK tahun 2008. Dari alokasi Rp 1 miliar dan Rp 700
juta untuk pembangunan fisik, masyarakat berhasil menata permukiman
kumuh dengan membangun jalan sepanjang 550 meter dengan rabat beton dan paving block.
“Pembangunan
jalan ini tidak mudah karena harus membongkar dengan sadar bangunan
permanen maupun semipermanen illegal untuk pelebaran. Selain itu juga
kami bangun pagar pembatas, keermir, dan saluran. Totalnya memakan dana
sekitar Rp 1 miliar, kekurangannya dari masyarakat dan sharing pemda,” ungkap Lurah Sadang Serang, Endang Koswara.Sumber: http://ciptakarya.pu.go.id
1 komentar:
semoga masyarakat menerima berkahnya secara langsung
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar maupun masukan untuk artikel ini